Di Payakumbuh, terdapat sebuah rumah gadang dan
dikenal dengan nama Rumah Gadang Sungai Beringin yang berlokasi di Sungai
Baringin. Rumah gadang ini sudah ada sejak lama, kini menjadi salah satu objek
wisata yang masih dikunjungi para wisatawan sampai sekarang. Pada awalnya rumah gadang ini adalah milik
pribadi keluarga Nasroel Chas yang mempunyai suku bodi caniago. Demi
kelansungan adat minangkabau maka oleh pemilik rumah gadang ini dipersembahkan
kepada bundo kanduang dan anak cucu. Dan sekarang dikelola oleh PT. Pusako
Rumah Gadang.
Banyak wisatawan yang mengunjungi lokasi
wisata ini hanya sekedar untuk berfoto-foto atau menikmati keindahan dan
kemegahan rumah gadang ini. selain itu para wisatawan juga bisa belajar
sejarah. Rumah gadang dengan ciri khas atapnya menjadi daya tarik yang tidak
pernah habis bagi para wisatawan lokal maupun asing. Sebagai lokasi wisata yang cukup diminati,
Rumah Gadang Sungai Beringin sangat terawat dan terjaga dengan baik. Halamannya
sangat tertata rapi dan selalu bersih. Tanaman-tanaman nan indah pun tumbuh
subur di halamannya.
Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian
belakang dari bahan bambu. Papan
dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan
menjadi bingkai diberi ukiran, sehingga
seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan
letak papan pada dinding Rumah Gadang.
Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang
dalam bentuk garis melingkar atau persegi. Motifnya
umumnya tumbuhan merambat, akar yang
berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar
berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau
ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah. Disamping motif
akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi
tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau
secara berjajaran.
Keunikan lain dari Rumah Gadang Sungai Beringin adalah adanya 9 buah tiang
penyangga. Tiang-tiang ini menandakan bahwa di dalam rumah ini terdapat 9 buah
ruangan seperti tempat penyimpanan, alat rumah tangga dan juga aula. Tak jarang
pula masyarakat memanfaatkan aula untuk acara resepsi pernikahan. Rumah
Gadang sebagai tempat tinggal bersama, mempunyai ketentuan-ketentuan
tersendiri. Jumlah kamar bergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di
dalamnya. Setiap perempuan dalam kaum tersebut yang telah bersuami memperoleh
sebuah kamar. Sementara perempuan tua dan anak-anak memperoleh tempat di kamar
dekat dapur. Gadis remaja memperoleh kamar bersama di ujung yang lain.
ada yang tau jumlah ukiran yang terdapat pada rumah adat sungai beringin??
BalasHapus