Pendirian
Museum Tuanku Imam Bonjol ini dilakukan untuk mengingat jasa Pahlawan Nasional
yaitu pemimpin kaum Paderi dalam mengusir penjajah dari Bumi Pertiwi ini. Lebih
khusus lagi bagi generasi penerus, pembangunan museum ini untuk menggugah rasa
nasionalisme mereka. Menggambarkan pada mereka bahwa kemerdekaan ini tidak
didapatkan dengan cara yang mudah akan tetapi dengan pengorbanan harta maupun
nyawa dari para pahlawan bangsa.
Pada tahun
1975, pemerintah daerah Sumatera Barat dengan dukungan ahli waris mulai
mewujudkan gagasan pendirian museum tersebut setelah setelah upaya pembebasan
tanah berhasil dilaksanakan cara ganti rugi. Setelah pembebasan tanah di
selesai maka pendirian bangunan mulai dilaksanakan seiring dengan pengadaan
koleksi yang terkait dengan sejarah hidup Tuanku Imam Bonjol.
Akhirnya pada
bulan Oktober 1987 di mulai pembangunan museum dan selesai tahun 1990. Pada
tahun 1991 resmi diserahkan pengelolaannya dari Pemerintah daerah provinsi
Sumatera Barat kepada pemerintah daerah kabupaten Pasaman dibawah naungan
Kantor Pariwisata dan Seni Budaya Kabupaten Pasaman. Museum ini
dibangun di areal seluas kurang lebih 2 hektar. Dengan luas bangunan 42 m2 x
16,50 m2. Lokasi museum ini terdapat di bonjol
Ganggo Mudiak sejalan dengan obyek wisata Equator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar